INVESTASI TERBAIK BUKAN PRODUK KEUANGAN.

Hai kabar baik dan sehat di sini! Semoga di sana juga ya! Hari ini aku mau cerita yang santai-santai tapi sangat merubah mindset aku tentang uang dan barang. Jadi belakangan ini aku ngobrol sama banyak teman baru yang aku rasa lebih hebat daripada aku. Trus aku kepo dan nanya sama mereka, “Apa investasi terbaik yang pernah lo lakuin sampai lo bisa jadi kayak hari ini?

” Nah coba tebak jawaban mereka apa.

Jawabannya beda-beda, tapi ga ada satupun yang bilang produk keuangan. Aku pun setuju. Aku udah pernah cerita di video yang ini, bahwa investasi terbaik aku di 2020 bukan saham, reksadana, atau crypto, tapi laptop. Dan dari cerita-cerita itu, aku berani nyimpulin bahwa investasi terbaik itu bukan produk keuangan.

Nah pertama, aku bakal nanya ke Timothy Ronald, partner bisnis aku di Ternak Uang. “Di 20 tahun hidup lu ini, apa investasi terbaik yang pernah lu lakuin dan kenapa?” Investasi itu ga melulu soal ilmu dan koneksi juga, tapi bisa berupa barang. Contohnya beli jam tangan seperti Rolex, Patek Philippe yang harganya bisa naik.

Misalnya kalo beli jam tangan Patek Philippe sebelum pandemi, itu harganya bisa 300-400juta.

Udah gitu kalo rapat, kita bisa dapat nilai tambahnya yang bikin orang lebih percaya dan bisa ‘close sales’ lebih banyak. Bisa ‘close deal’ dan ketemu orang juga. Jadi orang dapat ‘respect’-nya juga. Dan itu berpengaruh sih fel. Gue juga ngerasa teman-teman gue di dunia bisnis yang lebih tajir, yang omzetnya 300-500M per tahun, mereka juga bilang begitu, kayak jam tangan memang berpengaruh dalam ‘closing deal’ sama orang, begitu juga dengan mobil.

Jadi barang-barang yang sebenarnya kita lihat “ih itu kan terdepresiasi ya nilainya”, kalo secara teori ekonomi dan akuntansi. Tapi sebenarnya itu bisa menghasilkan penjualan yang berlipat karena orang kepercayaannya meningkat ke kita. Kan kita juga harus lihat faktor Timothy ini yang umurnya 20. Gue pas pertama bikin bisnis juga umur 20. Gue datang ke klien-klien mungkin yang direktur-direktur itu gimana gitu.

Jadi kalo lu ketemu mereka, lu harus kelihatan ‘walk the talk’. Lu harus bawa wibawa yang membangun ‘respect’ dari mereka. Misalnya kalo datang, ga bisa pakai kaos atau celana pendek. Kadang lu harus invest di baju. Hal-hal kayak gitu yang ngebantu banget dalam membangun jaringan.

Misalnya orang itu ga cuma lihat dari tampilan kita aja, tapi juga dari isi kepala kita.

Tapi sebelum dia lihat isi kepala kita, dia akan ngelihat kita dulu. Jadi lu pakai sendal jepit atau pakai kutang, orang belum tentu mau ngobrol sama kita. Ya walaupun sebenarnya lu kaya banget, tapi misalnya di umur gue yang 20 tahun, gue pendekatan ke direktur dan orang yang jauh lebih kaya dari gue, gue setidaknya harus rapi, karena kesan pertama itu penting. Oke, selanjutnya aku mau nanya ke Raymond Chin, ini juga partner bisnis aku di Ternak Uang.

Nah kalo menurut Raymond nih, “Apa investasi terbaik yang pernah lu lakuin seumur hidup lu dan kenapa?” Gue dari dulu emang suka ‘tech’.

Dan gue selalu berkecimpung di bisnis konsultasi, bisnis digital, tech, bikin aplikasi. Jadi selama ini, investasi gue selalu di tech. Macbook gue yang di-upgrade setiap 2 tahun, ini mungkin 20-30 juta.

Tapi kalo misalnya kita ngomongin produk konsultan yang gue keluarin, misalnya 1 project bisa 2-3M, itu semua dikerjain dari Macbook ini. Dan gue tipe orang yang introvert. Mungkin lu bisa ‘relate’. Jadi 2/3 dari hari gue itu pasti di rumah. Jadi kalo ga di apartment, pokoknya di depan laptop.

Jadi semua produk invest gue, laptop, kadang hp juga harus invest di yang bagus. Ini Iphone 12 Pro btw *hahaha* Kenapa dia jadi pamer ya? Ini juga Apple Watch Series 6. Jadi kira-kira kalo gue investasinya di sana. Umpamanya jam produktif yang paling lu lakuin selama sehari lu itu di mana sih.

Kalo lu misalnya keluar ketemu orang, berarti lu harus ‘mapping’. Investasi lu berarti yang mendukung kerjaan lu, kayak baju segala macam.

Karena beda gitu, orang datang pakai batik 100ribu dibanding batik 1juta. Ini kata-kata Timothy banget nih. Karena orang bisa liat prestise-nya.

Oke, terima kasih nih. Nah, sekarang pertanyaan terakhir dari gue, “Setuju ga kalo gue bilang investasi terbaik itu bukan di produk keuangan? Kenapa” Kalo dari gue, investasi terbaik yang pasti bukan di produk keuangan tapi di ilmu ya buku tadi, dan koneksi. Jadi gue beli barang-barang yang bisa mendukung itu, kalo itu menurut gue. Jadi produk keuangan itu hal kesekian lah ibaratnya.

Baru kalo lu udah dapat uang dari koneksi dll itu, baru lu invest ke produk keuangan. Ini pengeluaran gue di 100 juta pertama. Gue ga pernah investasi ke produk finansial. Pasti antara gue investasi ke bisnis baru, atau yang bikin rate cash flow, cost baru, atau pengalaman baru. Karena itu yang pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang berkali-kali lipat dibanding produk keuangan.

Tapi itu karena Ray ngerti bisnisnya dan harus diinvest kemana yang bisa ngelipatin dan ga semua orang ngerti itu. Okey terima kasih nih udah berbagi pendapatnya. Jadi setuju ya kalo beli barang mewah itu bukan hanya terlihat boros atau ngambur-ngaburin uang. Kita itu harus bisa melihat ‘nilainya’, bukan cuman ‘harga’. Mesti mikir setiap kita beli sesuatu, berapa nih yang bisa dihasilkan dari benda ini?

‘Price is what you pay, value is what you get’ Nah mungkin dari kalian ada yang nanya, “Emang harus ya kak investnya di barang-barang mewah atau ke bisnis?” Jawabannya ngga juga. Balik lagi ke karakter kita masing-masing, yang paling penting invest di tempat yang kita paling ngerti. Kalo kita tau kalo benda ini kita invest (1M misalnya), dan bisa menghasilkan 10M, kenapa ga dicoba? Invest di tempat yang paling kita ngerti aja.

Nah kalo aku, aku lebih milih untuk invest di barang-barang yang ‘lebih aku’. Jadi aku ga cocok untuk pakai baju yang branded sampai puluhan juta. Itu kayak bukan aku banget! Jadi aku pilih barang-barang yang bisa bikin aku jauh lebih produktif.

Misalnya, tahun lalu itu selain aku beli laptop, aku juga sempat ganti kamera aku ke Sony A6400 biar videonya lebih bagus.

Karena aku udah resign dan ga bisa pinjam kamera kantor lagi. Oiya! Dan biar lebih untung, aku juga belinya pakai aplikasi Shopback yang pasti dapat cashback dari setiap transaksi kita di e-commerce. Nah buat kalian yang belum tau Shopback itu apa Jadi Shopback adalah aplikasi yang harus kita ‘click’ dulu sebelum kita belanja online di e-commerce favorit kita. Dengan ‘click’ Shopback, kamu pasti dapat cashback untuk setiap transaksi kita di toko online atau e-commerce yang ada di Shopback.

Nih aku tunjukkin ya, biar kita bisa cuan bareng! Nah kita buka dulu aplikasi Shopback, kalo dilihat di sini kan banyak banget nih e-commerce pilihannya. Hampir semua e-commerce itu ada. Mulai dari Shopee, Lazada, Tokopedia, sampai e-commerce travel kayak Booking.com, Agoda, Tiket.

com, dll. Trus langsung pilih aja nih e-commerce favorit kita! Kita mau beli barangnya dimana. Misalnya, kemarin kan aku beli kamera di Tokopedia. Misalnya kita klik ‘Tokopedia’, trus akan muncul keterangan ‘cashback’ dan lain-lain.

Dan lanjutkan langsung ke aplikasi Tokopedia kita. Cashback biasanya bakalan masuk setelah beberapa hari.

Nah trus lihat deh, saldo cashback yang udah aku kumpulin lumayan banyak ya! Soalnya belanja lebih untung kalo lewat Shopback! Apalagi tiap tanggal 25 bakal banyak banget Promo Gajian Shopback.

Nah disini kamu bisa dapatin cashback yang jauh lebih gede daripada hari biasanya. Ditambah ada banyak banget diskon, branded sale, flash sale, voucher belanja, dan promo menarik lainnya. Nah buat kamu yang mau download, aku taruh linknya di description box ya! Selain itu, kalian pernah ga dengar yang namanya ‘Money Dial’? Atau bahasa Indonesianya itu ‘Panggilan Uang’?

Ini tuh hal-hal yang kita harus keluarin dan akan tingkatin kebahagiaan kita.

‘Money Dial’ tiap orang itu beda-beda, dan biasanya saat kita lagi ‘self-reward time’ nih, fokuskan di ‘money dial’ kita biar kepuasannya maksimal. Kalo aku, ‘money dial’ yang bikin aku senang dan puas itu kalo bisa jalan-jalan bareng orang-orang yang aku sayang. Untungnya di Shopback ini aku juga bisa beli tiket dan hotel di Tiket.com, Booking.

com, dan Agoda. Yang paling ideal itu kalo ‘money dial’ kita bisa jadi investasi terbaik kita ya! Kalo kamu, apa ‘money dial’ dan investasi terbaik kamu? Apakah itu 2 hal yang sama? Coba cerita di kolom komentar ya~ Dan semoga investasi apapun itu, keuntungannya bisa berkali-kali lipat ya.