Halo semua, ketemu lagi sama aku Luna, selamat datang di channel Ngomongin Uang. Di tengah wabah corona seperti sekarang, mungkin ada sebagian dari kamu yang terpaksa harus kehilangan sebagian penghasilan kamu. Di sisi lain, banyak barang yang harganya udah naik. Mulai dari kenaikan harga masker, multivitamin, antiseptik, dan lain-lain. Harga bahan pokok juga udah mulai naik.
Belum lagi nih harga barang impor juga ikut melambung tinggi karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Nah, mungkin kamu ada yang bingung, Gimana ya cara ngatur keuangan di saat kondisi ekonomi lagi tertekan kayak sekarang? Apa harus ngurangin jatah makan? Atau harus ngutang aja biar kebutuhan hidup terpenuhi? Pengeluaran mana ya yang harus dikorbanin?
Nah, pada video kali ini, aku akan bahas nih gimana sih caranya kita mengatur keuangan di tengah tekanan ekonomi seperti sekarang? Khususnya dari segi pengeluaran. Gini, sebetulnya secara umum hal yang perlu kita lakuin saat penghasilan berkurang dan harga barang naik itu ya berhemat. Kedengerannya emang simpel, tapi banyak banget yang belum ngerti bedanya berhemat dengan mengatur keuangan secara efektif dan tepat sasaran. Nah, di sini nih, kita akan sama-sama belajar bahwa sebenernya yang kita butuhin bukan sekadar berhemat doang, tapi juga gimana cara mengelola keuangan supaya kita tuh bisa tetap memenuhi kebutuhan yang penting dan prioritas.
Caranya gimana sih? Pertama, kamu harus tau dulu kebutuhan kamu berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensinya. Hal yang penting tuh maksudnya gimana sih? Maksudnya tuh adalah sesuatu yang harus ada di hidup kamu, dan kalau sampe sesuatu tersebut tuh gak ada, bakal ada dampak negatif buat kamu. Sementara, hal yang urgent itu adalah sesuatu yang mendesak, yang terikat sama waktu, yang harus dipenuhi saat itu juga atau dalam waktu dekat.
Ohiya, kebutuhan yang penting ataupun yang mendesak itu gak sama ya untuk setiap orang. Karena setiap orang tuh punya kondisi dan latar belakang yang beda-beda. Misalnya nih, seorang pelajar tentu punya kebutuhan yang beda dengan seorang karyawan.
Seorang karyawan yang belum berkeluarga tentu punya kebutuhan yang beda juga dengan kepala rumah tangga yang sudah berkeluarga dan punya tanggungan. Beda juga dengan ibu rumah tangga dan lain-lain.
Nah, sekarang, kita coba petain yuk kebutuhan hidup kita berdasarkan kepentingan dan urgensinya. Aku akan gambarin diagram sederhana garis vertikal ini adalah penting dan tidak penting, dan garis horizontal ini adalah mendesak dan tidak mendesak. Di sini, kita bisa ngeliat nih, ada 4 jenis kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensi-nya. Yang pertama itu adalah penting dan mendesak Yang kedua itu penting, tapi gak mendesak. Yang ketiga itu gak penting, tapi mendesak.
Dan yang terakhir adalah gak penting dan gak mendesak. Kita bahas satu persatu yuk. Yang pertama adalah kebutuhan yang penting dan mendesak Ini tuh adalah kebutuhan yang harus kamu penuhi dan sifatnya tuh mendesak. Contohnya apa sih? Misalnya nih: Makanan, air minum, obat-obatan, kebersihan badan, pulsa internet, listrik, bayar sewa kos, dan lain-lain.
Nah, tapi kebutuhan setiap orang itu gak selalu sama, misalnya nih untuk para driver ojek online bensin dan pulsa jadi kebutuhan yang penting dan mendesak karena berkaitan dengan pendapatan mereka. Untuk para petugas medis, alat perlindungan diri adalah hal yang penting dan mendesak ketika wabah corona ini sedang berlangsung. Dan untuk kita sebagai masyarakat umum, makanan yang sehat, multivitamin, hingga sabun cuci tangan menjadi hal yang penting dan mendesak untuk melindungi diri dari wabah corona. Ingat, kebutuhan setiap orang tuh ga selalu sama. Apa yang penting dan mendesak buat kamu, belum tentu penting dan mendesak buat orang lain.
Yang kedua adalah kebutuhan yang penting tapi gak mendesak. Simpelnya nih, kamu tuh butuh sama hal tersebut, tapi itu bukan hal mendesak yang harus kamu penuhi saat ini juga atau dalam waktu dekat. Contohnya apa sih? Misalnya nih pakaian. Kita kan butuh pakaian nih, tapi ya kita gak harus beli pakaian baru sekarang juga gitu.
Kan masih ada pakaian yang lama. Contoh lain misalkan bensin atau biaya transportasi. Biaya transportasi itu penting, tapi bisa jadi nggak mendesak Ya, kecuali kalau kamu emang berprofesi sebagai driver ya. Yang ketiga adalah kebutuhan yang gak penting tapi mendesak. Emang ada ya sesuatu yang gak penting tapi mendesak?
Ada! Contohnya itu adalah barang-barang diskonan. Misalnya nih, kamu tuh sebenarnya ga butuh smartphone baru karena smartphone lama kamu masih bisa berfungsi dengan baik. Tapi ada smartphone keluaran baru yg lagi diskon dan diskonnya akan berakhir 24 jam lagi.
Produk ini tuh sebenarnya gak penting buat kamu, tapi mendesak karena penawarannya akan habis dalam waktu dekat.
Ya simplenya sih kalau kamu mau dapetin produk tersebut dengan harga diskon, ya harus beli dalam waktu dekat. Nah, ini tuh sering banget menjebak. sering gak sih kamu liat flash sale di online shop terus asal pencet beli padahal sebenernya produknya gak kamu butuhin dan akhirnya pun produknya gak kepake sama sekali? Hayo ngaku. Yang terakhir adalah kebutuhan yang gak penting dan gak mendesak Kamu gak butuh dan gak harus beli sekarang juga.
Simpelnya, ini tuh sesuatu yang kalaupun sesuatu itu gak ada ya gak akan berdampak apa-apa atau gak akan berdampak signifikan buat hidup kamu. Kalau buat aku nih misalnya, boba atau bubble milk tea Boba tuh gak penting dan gak mendesak buat aku. Atau misalnya jam tangan bermerek yang mahal, itu juga ga penting dan ga mendesak buat aku. Tapi inget, hal yang gak penting dan gak mendesak buat aku, belum tentu gak penting dan gak mendesak buat kamu ya Nah, dengan mengklasifikan kebutuhan seperti itu, kita jadi bisa tau, sebenernya apa sih yang harus kita eleminasi? Simpelnya, apa sih yang harus kita hemat?
Nah, kalau mau berhemat, mulai dari mengeliminasi atau menghapus hal berdasarkan prioritasnya.
Pertama, eliminasi hal yg gak penting dan gak mendesak. Simpelnya, jangan sampe kamu ngeluarin uang buat hal-hal tersebut. inget, itu tuh gak penting dan gak mendesak buat kamu Kamu tuh gak akan kenapa-kenapa kok kalo hal tersebut gak ada atau gak kamu beli Duh, kalau ketergantungan sama boba gimana? Ya kurangi ketergantungannya.
inget, kamu kan mau mengatur keuangan kamu dengan menekan pengeluaran, berarti harus bisa mengendalikan diri juga. Masih mau berhemat lagi? Oke Eliminasi lagi hal-hal yang gak penting tapi mendesak Jangan gatel liat diskon atau flash sale. Ingat, barangnya gak penting dan belum tentu kamu pake juga. Kadang nih, diskon-diskon tuh cuma bikin kamu ngerasa diuntungin doang Padahal tanpa sadar kamu jadi konsumtif dan boros untuk hal-hal yang gak esensial buat hidup kamu.
Masih belum cukup? Eliminasi lagi hal yang penting tapi gak mendesak. Kalau keuangan kamu terbatas, hal penting yang belum mendesak kamu kesampingkan dulu Toh masih bisa dibeli nanti kan Misalnya nih, tunda dulu deh beli bajunya, atau jangan gatel dulu pengen buru-buru tukar tambah motor Pada akhirnya, hanya tersisa hal yang penting dan hal yang mendesak Ini adalah hal yang perlu kamu upayakan untuk kamu penuhi. Jika keuangan kamu terbatas, fokuslah hanya pada hal-hal yang ada di kategori ini. Ingat, jangan sampai kamu kurangi makanan yg bernutrisi hanya demi segelas boba atau sebungkus rokok.
Nah, sekarang, coba deh kamu buat pemetaan kebutuhan kamu. Karena bisa jadi nih, selama ini uang kamu terkuras untuk hal-hal yang gak penting dan gak mendesak. Oke deh, segitu aja yang mau aku sampein. Moga-moga tips dari aku bermanfaat ya. Buat kamu yang mau sharing juga nih terkait tips dan trik kamu dalam mengelola keuangan, silakan ceritain di kolom komentar supaya bisa jadi pembelajaran buat yang lain juga.
Sampai ketemu lagi di video selanjutnya ya, tetap di channel Ngomongin Uang, karena ngomongin uang, gak ada habisnya! .